TUGAS UTS CYEBER
DAKWAH
Pergaulan Syar’i
Diera Globalisasi
ﺒﺳﻢﺍﷲﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺤﻴﻢ
Assalamualikum wr.wb
Di era globalisasi ini, dunia
dipenuhi dengan berbagai macam teknologi yang canggih. Mulai dari teknologi
yang menguntungkan sampai teknologi yang dapat menjerumuskan generasi muda ke
dalam jurang kehinaan. Dan dari teknologi ini dapat kita ambil contoh yaitu TV.
Bagaimana kita lihat banyak acara yang justru menghancurkan kepribadian pemuda
pemudi kita.
Mereka mengikuti adegan yang ia lihat. Seperti
berpacaran, berdua-duaan yang bukan muhrimnya (berkhalwat) dan masih
banyak hal-hal yang dikerjakan yang sebenarnya di luar syariat Islam. Kalau
tanpa, kesadaran dari diri kita masing-masing maka generasi selanjutnya akan
hancur akan banyak generasi baru yang lahir tanpa berlandaskan agama.
Diantara nilai
fitrah yang menjadi kebutuhan dasar setiap manusia adalah : ingin saling
mengenal, berteman, bersahabat atau bergaul (gaul). Apalagi di kalangan kaum
muda yang memang sedang dalam tahap pencarian identitas. Ajaran Islam sejak
awal telah memberikan rambu-rambu bagaimana bergaul secara aman dan baik
(islami). Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra,
Rosulullah saw bersabda : ”Seseorang akan selalu berada dalam kebaikan dan
keburukan temannya. Maka hendaklah seseorang melihat (memperhatikan) siapa yang
ia temani”(HR.Abu Daud, Ahmad, dan Tirmidzi). Atau dalam pepatah Arab
dikatakan :”Al mushohabatu tasriiqut thobi’ah – persahabatan itu mencuri
tabiat”. Dari kedua hadits tsb sangat jelas memberikan isyarat kepada kita
akan perlunya memilih lingkungan yang kondisif, bukan hanya sekedar siapa teman
kita, akan tetapi kultur apa yang akan kita terima sebagai basis pergaulan
kita.
Permasalahan kita yang sekarang
terjadi adalah fenomena dimana hampir sebagian besar kaum muslimin khususnya
para generasi muda melakukan banyak
kekeliruan-kekeliruan dalam pergaulannya. Mereka tidak lagi mengindahkan
batas-batas syar’i (agama) sebagai panduan pergaulannya. Bahkan mungkin mereka
justru tidak memahami norma-norma syari’at yang mengatur kehidupannya.
Akibatnya, mereka terjerumus kedalam pergaulan bebas, tanpa batas moral,
tanpa etika, tanpa harapan dan cita-cita.
Mereka
barangkali bukan pihak yang serta merta disalahkan, karena penyebabnya sangat
kompleks diantaranya adalah derasnya invasi budaya/pemikiran asing
(ghozwul fikri) ke dalam tubuh kaum muslimin dengan melalui beragam media, minimnya
keteladanan, lemahnya supremasi hukum dll.. Dampak negatif dari “gaul” yang
tidak syar’i khususnya bagi generasi muda muslim, sungguh sangat dahsyat,
diantaranya adalah : tercerabutnya jati diri Islami pada generasi muda kita,
kehancuran akhlak, free sex, narkoba, tindak kekerasan, pengecut, pemalas,
perusak, lemah, bodoh, tidak punya pendirian, tidak percaya diri, mudah terbawa
arus, terbuai oleh mimpi-mimpi indah, tidak kreatif dll. Sedangkan
karakteristik pemuda yang ideal adalah : pemberani, energik, pembaharu, kuat,
moralis, istiqomah, kritis.
Dari
beberapa sumber di internet, Karo Cyber mencoba merangkum berbagai cara
mengindari pergaulan bebas agar anak-anak remaja tidak terjerat
didalamnya.Adapun cara mengindari pergaulan bebas tersebut antara lain dapat
dilakukan dengan cara:
1. Bila tidak ada acara-acara yang memang benar-benar
perlu, maka usahakanlah untuk tidak keluar dari rumah.
2. Jangan pergi ke warnet bila memang tidak ada tugas
sekolah atau tugas-tugas lain yang memang perlu dan penting untuk di kerjakan.
3. Bila belum cukup umur, usahakan agar menunda dulu
hubungan berpacaran, sebab ada kemungkinan bila belum cukup usia, anda bisa
saja terjebak dalam hubungan ini yang menggiring anda ke arah pergaulan bebas.
4. Mendalami agama sesuai dengan kepercayaan kita.
Mudah-mudahan
dengan beberapa tips diatas kita dapat terbebas dari yang namanya pergaulan
bebas. Dan semoga dengan terbebasnya kita dari pergaulan bebas ini,
mudah-mudahan pula akan membawa dampak yang lebih baik pada kehidupan dan masa
depan kita.sekarang,di era globalisasi, banyak
hal yang berubah. Pergaulan remaja adalah contoh kecil dari sekian banyak
akibat dari globalisasi.Pergaulan remaja sudah tidak ada batasnya. Banyak
remaja yang memelakukan hal-hal yang sangat merugikan dirinya dan orang lain.
Remaja-remaja masa kini banyak terpengaruh oleh media-media informasi.
Dalama
Isl Islam menetapkan beberapa kriteria syar’i pergaulan antara laki-laki dan
perempuan untuk menjaga kehormatan, melindungi harga diri dan kesuciannya.
Kriteria syar’i itu juga berfungsi untuk mencegah perzinahan dan sebagai
tindakan prefentif terjadinya kerusakan masal. Di antaranya, Islam mengharamkan
ikhtilath (bercampur laki-laki dan perempuan dalam satu tempat) dan khalwat
(berduaan antara laki-laki dan perempuan), memerintahkan adanya sutrah
(pembatas) yang syar’i dan menundukkan pandangan, meminimalisir pembicaraan dengan lawan jenis
sesuai dengan kebutuhan, tidak memerdukukan dan menghaluskan perkataan ketika
bercakap dengan mereka, dan keriteria lainnya. Perkara-perkara ini, menjadi
kaidah yang penting untuk kebaikan semuanya. Tidak seperti ocehan para penyeru
ikhtilath, sesunguhnya perkara ini berbeda antara satu dengan lainnya, atau
satu kebudayaan dengan lainnya, dan pengakuan lainnya yang tidak sesuai dengan
kenyataan dan realita.
Interaksi dan komunikasi antara laki-laki dan perempuan
sebenarnya boleh-boleh saja, dengan syarat wanitanya tetap mengenakan hijabnya,
tidak memerdukan suaranya, dan tidak berbicara di luar kebutuhan. Adapun jika
wanitanya tidak menutup diri serta melembutkan suaranya, mendayu-dayukannya,
bercanda, bergurau, atau perbuatan lain yang tidak layak, maka diharamkan.
Bahkan bisa menjadi pintu bencana, kuburan penyesalan, dan menjadi penyebab
terjadinya banyak kerusakan dan keburukan.
Wassalamulaikum
wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar